Halaman Awal

15 Desember 2017

Terima Kasih, Guru

MEMAKNAI PERAN GURU TERHADAP SISWA DI HARI GURU.
Terima Kasih, Guru.

Oleh N Yahya Yabo


Sejati dalam pekerjaan yang paling mulia dan berjasa adalah guru. Pintu gerbang dari segala bentuk peran yang dimiliki terletak pada guru. Kutipan yang dituliskan Uzair Usman mengemukakan bahwa peran dan tugas guru adalah mengajar, pemipin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan konselor, (Baca: Micro Teaching, Zainal Asril, 2010). Di atas menyebutkan semua yang menjadi dasar dari peran yang dilakukan oleh guru. Dan peran yang paling utama yaitu lebih dari pengertian tersebut yaitu mendidik dengan penuh hati nurani.

Kita lihat satu persatu bentuk peran yang dimiliki.

12 Desember 2017

Menjaga Bahasa Melalui Sumpah Pemuda

BAHASA SEBAGAI IDENTITAS BANGSA
Menjaga Bahasa Melalui Sumpah Pemuda.

Oleh N Yahya Yabo


Pada dasarnya setiap indivindu memiliki sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat inilah yang akan muncul sebagai bentuk identitas yang ada pada diri manusia. Manusia akan selalu mempunyai bentuk dan karakteristikya. Sebagai bangsa merdeka, Indonesia  yang mempunyai bentuk dan banyak macam bahasa yang menjadi karakteristiknya harus selalu disatukan melalui bahasa. Kehidupan suatu bahasa dan sastra daerah sangat ditentukan oleh intensitas penggunaanya di dalam masyarakat khususnya dikalangan khusus (kelompok etnik) yang memilikinya sebagai identitas ke (suku) bangsaan (Sedyawati:2010)(baca: Budaya Indonesia). Menurutnya bahwa intensitas bahasa harus ditentukan oleh pengguna bahasa dalam kelompok masyarakat itu sendiri. Dalam kaitannya untuk penggunaan bahasa Indonesia harus mencangkup semua khalangan. Inilah bentuk identitas bahasa.

26 November 2017

BULAN KEKEJAMAN SETELAH BULAN KEMERDEKAAN

​BULAN KEKEJAMAN, SETELAH BULAN KEMERDEKAAN.
Pengulangan Sejarah.

Oleh N Yahya Yabo

Sejarah pasti akan selalu diingat bahkan akan selalu diperiingati. Kita sudah tahu semua bahwa bulan Agustus 1945 bangsa ini telah merdeka dan kita selalu memperingati Hari Kemedekaan pada tanggal 17 Agustus. Pada tanggal itu presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno didampingi Drs. Muh.Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dengan membacakan teks proklamasi di depan masyarakat Indonesia. Tahun itu menjadi tahun keemasan bagi Indonesia yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan dari Jepang. Itulah semangat dan cita-cita rakyat Indonesia saat itu, menjadi bangsa yang mandiri dan merdeka dari penjajahan. Dua tahun setelah itu, Belanda masih ingin menguasai Indonesia dengan cara agresi militer Belanda 2 pada tahun 1947.

08 Juni 2017

Reformasi atau Repot-Masih?

Reformasi atau Repot-Masih?
Oleh N Yahya Yabo
Foto: Tugu Reformasi/N Yahya Yabo
Bulan Mei ‘memang menjadi catatan sejarah tersendiri pada tahun 1998’.  Pada tahun ini (98') terjadi pergerakan mahasiswa secara besar-besaran. Bukan hanya mahasiswa tetapi kelompok-kelompok masyarakat sipil juga ikut turun menuntut akan sebuah perubahan. Pergerakan ini disebabkan ketidakpuasan terhadap penguasa saat itu yang memang sudah berkuasa lebih dari 30 tahun. Ketidakpuasan itu terjadi akibat dari beberapa penyebabnya diantaranya kepemimpinan yang otoriter, terjadinya krisis moneter 98’ hingga kejenuhan terhadap pemimpin yang hanya itu-itu saja sehingga bentuk kebebasan terpenjara. Pada awal bulan Mei terjadi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa. Tercatat ada beberapa unjuk rasa yang terjadi diantarnya yaitu unjuk rasa oleh mahasiwa Trisakti yang hingga akhirnya menjadi tragedi penembakan mahasiswa oleh aparat yang saat itu terjadi pada pada tanggal 12 Mei. Kejadian-kejadian berlanjut Tragedi Semanggi 1 dan Semanggi 2. Di beberapa daerah di seluruh Indonesia juga terjadi pergerakan yang menolak rezim yang disebut sebagai rezim Orba (orde baru).

15 April 2017

10 April 2017

Mobilisasi Warga Kota

Mobilisasi Warga Kota
Oleh N Yahya Yabo

Foto: Yahya Yabo

Hiruk pikuk kendaraan lalu lalang. Panas matahari masih menyengat. Lalu-lalang warga kota juga terasa. Padat kendaraan di jalanan terasa membuat kepala penat. Aku mencoba untuk menggunakan transportasi massal 'busway' untuk kali pertama. Rute yang aku lalui pertama dari halte Rs Harapan Kita menuju Benhil dan terus ke Masjid Agung Al-Azhar. Macet juga masih meramba di jalan. Jalur yang diperuntukkan untuk 'busway' masih saja diserobot oleh pengguna jalan yang lain. Orang-orang sudah banyak yang menunggu di halte. Bus datang. Aku mulai masuk koridor busway bersama teman. Teman ini yang 'menampung' aku sementara di Jakarta. Namanya Teguh. Aku masih sementara tinggal di kosannya. Karena aku masih mencari pekerjaan. Dia juga yang memberitahukan bahwa akan ada 'job fair' di Jakarta.

26 Maret 2017

Twinda Rarasati: Si Cantik Kembar Doktertaiment - Biografi Singkat

Sumber Foto: IG:@Twindararasati












Twinda Rarasati: Si Cantik Kembar Doktertaiment.
Oleh: N Yahya Yabo
Memiliki dua profesi sangatlah tidak mudah bukan karena pekerjaaanya tetapi dalam hal mengatur waktu dalam bekerja. Ini juga yang dialami perempuan berdarah jawa ini. Dia bisa mengatur waktu dalam bekerja sebagai pembaca berita (News Anchor) dan sebagai dokter muda.

Nama lengkapnya Twinda Rarasati Sulaksito Pringgoredjo. Lahir 24 tahun silam. Twinda yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Pembangunan Veteran Jakarta pada Fakultas Kedokteran. Setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran tahun 2010 sampai 2014. Dara yang biasa dipanggil Inca ini pernah mengikuti ajang putra putri batik nusantara 2011. Dia berhasil masuk dalam 7 besar finalis serta berhasil menjadi pemenang favorit putra putri batik nusantara 2011 bersama Iqbal Nurman. Minatnya pada batik mengantarkanya menjadi juara favorit pada 2011. Selain juga menjadi favorit putri batik nusantara, dia juga dipilih sebagai putri pembatik terbaik putra putri nusantara 2011. Mempunyai adik kembaran bernama Twindy Rarasati Sulaksito Pringgoredjo dan mereka berdua lahir secara sesar.

19 Februari 2017

Media, bukan alat pembuat 'Meriah'

"Media, bukan alat pembuat 'Meriah'"
Oleh: N Yahya Yabo

Proses dialog antara masyarakat dan pemerintah sudah seharusnya sering terjadi. Saat sekarang medialah yang menjadi penengah dari keduanya. Masyarakat mendapatkan informasi dari media dan pemerintah menyampaikan melalui media. Tetapi hal yang sering dilupakan adalah bahwa masyarakat sering lupa menyaring informasi yang ada pada media, apakah dalam mendapatkan informasi itu sudah sesuai dengan keadaan/fakta. Tak jarang juga bahwa pemerintah kadang menyampaikan ke media hanya karena ingin pencitraan yang menguntungkan keduanya. Sudah saatnya penyampaian informasi pada masyarakat tidak mengenyampingkan sebuah fakta dan hanya kebenaran.

Media selalu mengutamakan konfirmasi dalam sebuah berita, kredibilitas sebuah berita harus akurat bukan hanya mendapatkan pembaca atau penonton yang banyak (rating bagus) tetapi juga jangan sampai hanya membuat masyarakat menjadi 'meriah'. (yab)

#HPN