Halaman Awal

27 Maret 2016

Bocah Koran - Feature


BOCAH: menjajakan koran di tengah-tengah keramaian kota
BOCAH PENJAJA KORAN YANG INGIN JADI PENGUSAHA
Oleh N Yahya yabo - Bontang

Masih kecil, dia sudah bisa bekerja sendiri. Berteriak sambil menjajakan koran yang dia bawa. Tanpa memperhatikan keselamatannya sendiri, dia berjalan menawarkan koran yang dijual kepada pengendara yang lalu lalang didepannya.
Muhammad Rusdi Rafael (11), setiap harinya selalu menjajakan koran di pertigaan Gunung Sari-Rawa Indah. Setiap pulang sekolah pukul 17:30, dia lansung mengambil koran di tempat loper koran. Dari pukul 18:00 dia sudah mulai menjajakan korannya hingga pukul 22:00 malam.
“Saya setelah pulang sekolah baru bisa jualan. Biasa juga kalau pagi, karena sekolah masuk siang.” Kata Rafael
Bocah yang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar ini, sudah berjualan sejak kelas 3. Dia bekerja bukan tanpa alasan. Pasalnya orang tuanya sudah sakit-sakitan sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai tukang cuci baju tetangga.
“Orang tua yang satunya (Bapak) sudah sakit-sakitan, kalau ibu cuman nyuci baju.” Beber Rafael
Rafael anak terakhir dan memiliki enam saudara, mengatakan jika berjualan koran dia bisa mandiri tanpa membebani orang tuanya dan juga bisa memenuhi kebutuhan sekolahnya.  Dia tak pernah meninggalkan sekolahnya, selepas pulang jualan koran dia lansung belajar bersama temannya.
“Jualan biar bisa beli macam-macam, seperti kebutuhan sekolah dan jajan tanpa minta orang tua. Sesudah jualan ini, saya lansung pulang mau belajar.” Ungkap Rafael
Saat ditanyakan mengenai cita-cita saat besar natinya, dia menjawab ingin menjadi pengusaha.
“Saya mau jadi tentara biar bisa jaga-jaga. Kalau tidak yah jadi pengusaha sukses aja.” Tutur Rafael. (*)

1 komentar:

  1. http://ansarsaad12.blogspot.co.id/2016/09/pros-and-cons-of-regional-indigenous.html

    BalasHapus

Sering Dibaca