Reformasi atau Repot-Masih?
Oleh N Yahya Yabo
|
Foto: Tugu Reformasi/N Yahya Yabo |
Bulan Mei ‘memang menjadi catatan sejarah tersendiri pada tahun 1998’. Pada tahun ini (98') terjadi pergerakan mahasiswa secara besar-besaran. Bukan hanya mahasiswa tetapi kelompok-kelompok masyarakat sipil juga ikut turun menuntut akan sebuah perubahan. Pergerakan ini disebabkan ketidakpuasan terhadap penguasa saat itu yang memang sudah berkuasa lebih dari 30 tahun. Ketidakpuasan itu terjadi akibat dari beberapa penyebabnya diantaranya kepemimpinan yang otoriter, terjadinya krisis moneter 98’ hingga kejenuhan terhadap pemimpin yang hanya itu-itu saja sehingga bentuk kebebasan terpenjara. Pada awal bulan Mei terjadi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa. Tercatat ada beberapa unjuk rasa yang terjadi diantarnya yaitu unjuk rasa oleh mahasiwa Trisakti yang hingga akhirnya menjadi tragedi penembakan mahasiswa oleh aparat yang saat itu terjadi pada pada tanggal 12 Mei. Kejadian-kejadian berlanjut Tragedi Semanggi 1 dan Semanggi 2. Di beberapa daerah di seluruh Indonesia juga terjadi pergerakan yang menolak rezim yang disebut sebagai rezim Orba (orde baru).